Saat marah kita cenderung mengucapkan kata-kata yang kasar dan menyakitkan orang-orang yang kita sayangi. Dan saat sudah terucap, kita tidak bisa menarik perkatan kita. Patti Stanger, ahli percintaan, pemilik biro jodoh premium “Millionaire’s Club” dan bintang reality show “Millionaire Matchmaker” yang tayang di saluran Sony Entertainment Television tiap Kamis pukul 20.55, punya tips khusus 10 kata yang harus dihindari saat marah atau beradu mulut dengan pasangan, demi menyelamatkan hubungan Anda:
- Sumpah serapah - Kata-kata makian, mengutuk, dalam bahasa apapun juga, tidak boleh dikatakan saat beradu mulut dengan seseorang yang Anda cinta. Bukankah Anda akan marah jika ada orang lain memaki-maki pasangan Anda? Nah, Anda jangan lakukan hal yang sama padanya. Untuk alasan apapun.
- Julukan Yang Kasar - Sama seperti sumpah serapah, hindari menjulukinya dengan kasar. Ingatlah, Anda beradu mulut demikian hebatnya dengan orang ini karena Anda mencintainya. Jadi ingatlah itu sebelum kata-kata seperti: "dasar tolol” dan “dasar matre” keluar dari mulut Anda.
- "Kamu Selalu..." atau "Kamu Tidak Pernah..." - Cobalah untuk tidak men-generalisir perilakunya. Anda marah karena dia belum mengganti air mineral galonan saat Anda pulang kerja larut malam dan dia malah meminta Anda membuatkan susu hangat dan mi rebus. Bicarakanlah tentang ini. Jangan malah naik darah karena ia selalu malas dan tidak pernah membantu kamu sama sekali di rumah. Kalau memang ia selalu bersikap buruk dan tidak pernah membantu, Anda seharusnya tidak berhubungan denannya, dan saya yakin bukan itu inti permasalahannya.
- Anda minta putus/cerai - Saya tahu bahwa sebuah pertengkaran hebat dapat mengakibatkan putus cinta atau perceraian, dan itu wajar saja. Tapi Anda tidak boleh mengambil keputusan itu ketika bertengkar. Sebuah perpisahan – apakah itu perceraian atau putus cinta - adalah langkah besar dalam sebuah hubungan, dan Anda harus tenang dan rasional ketika mengambil keputusan itu, karena sekali Anda mengatakannya, tidak ada yang bisa mengembalikan kata-kata tersebut.
- Anda Benci Teman-temannya - Pertengkaran terjadi antara kalian berdua dan tidak melibatkan teman-temannya. Ini jelas bukan waktu yang tepat untuk mengungkapkan bagaimana Anda tidak menyukai teman - temannya. Dan sekali Anda melakukannya, perkataan Anda tentang mereka akan membuat kehidupan sosial Anda jauh lebih rumit.
- Anda Benci keluarganya - Demikian pula tentang keluarganya, jangan sekalipun Anda ungkapkan saat terjadi pertengkaran. Mungkin saja ibunya menjengkelkan, tapi saat Anda marah dengannya bukanlah waktu yang tepat untuk mengungkapkan kekesalan Anda dengan ibunya. Persoalan keluarga adalah hal rumit dan sensitif, salah bicara satu kata saja tentang orang-orang yang dicintainya, malah membuat diri Anda ter”usir” dari kehidupannya.
- Perkataan Mantannya Benar - “No No No!” Jangan memihak mantannya untuk hal-hal yang sensitif. Dan semua hal yang diucapkan dalam sebuah pertengkaran adalah hal sensitif. Dia menjadi mantan karena sebuah alasan, dan Anda tidak ingin menjadi seorang mantan karena hal bodoh yang Anda katakan.
- Mencibir Passion dan Mimpinya - Ingatlah untuk fokus pada topik pertengkaran dan tidak menyerangnya. Jika kalian bertengkar karena masalah keuangan, jangan mengungkit-ungkit karya fotografi/lukisannya tidak bernilai seni, band-nya tidak punya depan, mimpinya menciptakan tempat cukur 24 jam adalah hal bodoh..Fokuslah pada permasalahan yang sebenarnya (keuangan).
- Anda Harap Tidak Pernah Bertemu Dengannya - Pertengkaran bisa menjadi sangat dramatis, tapi janganlah ber-reaksi yang berlebihan. Mengatakan kepadanya bahwa Anda berharap tidak pernah bertemu dengannya adalah hal yang keji. Kalian memiliki saat-saat bahagia bersama-sama. Hanya saja perkelahian ini tentu tidak menyenangkan. Mengatakan kepadanya bahwa Anda berpikir selama ini hubungan kalian sia-sia malah membuatnya merasa jauh lebih sedih dan kesal, lebih dari yang Anda sebenarnya inginkan.
- Anda Harap Dia Mati - Sekali lagi, jangan lebay. Tidak peduli betapa marahnya Anda padanya, saya tahu, Anda tidak berharap dia mati. Setelah Anda mengatakan sesuatu sekeji itu, wajar saja jika ia merespon dengan perkataan keji lainnya. Tentunya Anda tidak ingin ia mengatakan hal-hal yang sangat keji. Kalian berdua akhirnya benar-benar merasa tersakiti.
0 komentar:
Posting Komentar